Waspada! Klorin pada Air di Kolam Renang Dapat Memicu Alergi
Alamat Kantor Pusat Kami :Jl Noenoeng Tisna Saputra Kp Sindanggalih Gg Pos Giro Rt 01 Rw 12 Kec. Tawang Kota Tasikmalaya 46115
Berbagai study menuturkan bahwa ternyata orang yang meminum air yang mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan. Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan kerusakan ginjal dan hati.
Dari manakah asal klorin?
⧫Air ledeng. Oleh PDAM pada saat “pembuatan” air ledeng umumnya menggunakan air permukaan, yang umumnya akan lebih banyak mengandung kuman atau mikroorganisme merugikan daripada bila dibandingkan dengan air sumur. Campuran khlorin yang berlebihan tentunya akan dapat sampai ke kita dan akan masuk ke dalam tubuh jika kita meminum air yang mengandung khlorin tersebut.
⧫Septik tank atau air pembuangan limbah rumah tangga. Ketika menggunakan pembersih atau pencuci yang mengandung khlorin, bisa jadi air pembuangan hasil cucian tersebut kemudian meresap ke dalam tanah dan mencemari sumur yang merupakan sumber air bersih rumah tangga.
⧫Pembuangan Air Kolam Renang. Kolam renang umumnya menggunakan khlorin sebagai “penjernih” dari mikroorganisme yang ada dalam air. Air buangan dari kolam renang ini juga bisa saja mencemari sumur air bersih warga sekitarnya.
Bagaimana klorin tersebut sampai ke tubuh kita?
⧫Lewat air minum. Cara paling utama khlorin masuk ke dalam tubuh adalah melalui air yang kita minum. Umumnya resiko yang lebih “sering” meminumnya adalah orang-orang yang memakai air ledeng sebagai bahan air minumnya.
⧫Lewat udara. Ketika mandi menggunakan ”shower” air panas/hangat, uap air yang masih mengandung khlorin dapat terhirup dan masuk ke dalam tubuh kita.
⧫Selain itu walaupun sedikit, bagi sebagian orang klorin juga bisa masuk melalui kulit ketika sedang mandi menggunakan air yang mengandung klorin.
Bahaya Klorin dapat Bereaksi Pada Kulit dan Gangguan Pernapasan
Meski mampu membunuh bakteri, klorin dapat menempel pada kulit dan rambut. Bahkan untuk klorin dalam jumlah kecil, jika paparan sering terjadi, dapat mengganggu kesehatan kulit dan rambut.
Pada sebagian orang, paparan klorin pada air di kolam renang dapat memicu reaksi alergi. Berikut beberapa gejala yang umumnya timbul:
⧫Tampak inflamasi yang nyeri bila tersentuh.
⧫Ruam pada kulit
⧫Kulit kering dan bersisik
Selain menimbulkan reaksi alergi pada kulit, klorin juga disebut memicu asma atau alergi sekitar hidung lainnya.
Sebuah studi yang dilakukan mengenai pemicu alergi pada anak dan remaja mendukung hal tersebut. Anak-anak dengan kecenderungan alergi dan sering berenang di air kolam renang berklorin, lebih berisiko terkena asma, rhinitis alergi dan hay fever. Semakin lama waktu berenang di kolam tersebut, maka risiko terkena alergi tersebut semakin tinggi.
Namun, sebuah institusi pendidikan mengatakan “Klorin diduga secara tidak langsung memicu gejala alergi dengan mengiritasi saluran pernapasan dan membuatnya menjadi sensitif. Sebagaimana ditunjukkan sebuah studi, sering berenang dalam kolang renang yang mengandung klorin, dapat mengganggu dan mengiritasi saluran pernapasan atas pada anak dan dewasa. Hal itu yang kemudian dapat menyebabkan asma atau gejala alergi pernapasan lain.
Yang tidak kalah menarik yaitu studi tentang risiko klorin di kolam renang pada ibu hamil dan janin. Penelitian menyebutkan risiko yang tidak ringan, antara lain keguguran, cacat tabung saraf, bayi lahir dengan berat rendah, gangguan saluran kencing, dan lain sebagainya. Meski demikian, studi ini dianggap masih memerlukan penelitian lebih lanjut.